Selasa, 29 Desember 2009
KALAU ada yang BUTUH...
2. SKDJ+AHLI-PETUGASCS.pdf
3. UU 32 tahun 2009 PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP.pdf
4. UU NO 40 Thn 2004 SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL.pdf
5. Penjelasan UU No 20 tahun 2002.pdf
6. PPDN.pdf
7. PTK_007-Rev1_Buku_Pertama.pdf
8. UU No.30 Th 2007 tentang energi.pdf
9. UU 35 2009 NARKOTIKA.pdf
10. UU 36 2009 KESEHATAN.pdf
11. UU No 20 tahun 2002 tentang ketenaga listrikan.pdf
12. UU No.13 Th 2003 ketenagakerjaan.pdf
13. UU No.17 Th 2004 Kiyoto (perubahan Iklim).PDF
14. UU No.22 tahun 2009 Lalu Lintas.pdf
15. UU No.24 Tahun 2007 penanggulangan bencana.pdf
16. UU NO.4 Th 2009 Pertambangan Mineral & Batubara.pdf
17. SNI 7231 10757 -2009.pdf
18. PUIL 2000 bab1 Persyaratan Umum Instalasi Listrik.pdf
19. PUIL 2000 bab2 Persyaratan Umum Instalasi Listrik.pdf
20. PUIL 2000 bab3 Persyaratan Umum Instalasi Listrik.pdf
21. PUIL 2000 bab4 Persyaratan Umum Instalasi Listrik.pdf
22. PUIL 2000 bab5 Persyaratan Umum Instalasi Listrik.pdf
23. PUIL 2000 bab7 Persyaratan Umum Instalasi Listrik.pdf
24. SNI 03-3985-2000 Tata cara sistem deteksi,alarm kebakaran.pdf
25. SNI 03-6571-2001 Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan Gedung..pdf
26. SNI 03-6572-2001 Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara.PDF
27. SNI 03-6575-2001 Tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan.PDF
28. SNI 16-7062-2004 Pengukuran Intensitas Penerangan Tempat kerja.pdf
29. SNI 1726-2002 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung.pdf
30. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.Ins.11 MBW1997, Pengawasan Kebakaran.pdf
31. Kepmen LH No 3 tahun 1998 Limbah Kawasan Industri.pdf
32. KEPMEN NO. 100 TH 2004 Kerja Kontrak.pdf
33. KEPMEN NO. 233 TH 2003 kerja terus menerus.pdf
34. KEPMEN NO. 261 TH 2004 Pelaksanaan Pelatihan.pdf
35. LAMPIRAN Permen LH no 02 2008 Pemanfaatan limbah B3.pdf
36. Peraturan Pemerintah No.64 Th 2005 Penyelenggaraan Program JAMSOSTEK.pdf
37. Peraturan Pemerintah RI No.36 Th 2005 CARA MEMBANGUNAN GEDUNG.pdf
38. Peraturan Presiden RI No.109 Th 2006 KEADAAN DARURAT tumpahan minyak di laut.pdf
39. Peraturan Presiden RI No.5 Th 2006 KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL.pdf
40. Peraturan Presiden RI No.86 Th 2006 Percepatan Pembangunan PLTU.pdf
41. PERMEN No 02 1992 Wewenang AK3U.pdf
42. PERMEN ESDM NO.27 TH 2005 SNI LOGO.pdf
43. PERMEN ESDM No.31 th 2005 pelaksanaan hemat energi.pdf
44. Permen LH no 02 2008 Pemanfaatan limbah B3.pdf
45. Permen LH No 18 Tahun 2009 PERIZINAN B3.pdf
46. PERMEN LH No 3 tahun 2008 (simbol B3) - Lampiran.pdf
47. PERMEN LH No 3 tahun 2008 TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL B3.pdf
48. PERMEN Naker No 15 Tahun 2008 P3K ditempat kerja.pdf
49. PERMEN No. 02 III Th 2008 TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING.pdf
50. PERMEN NOMOR 18 Thn 2008 BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI USAHA.pdf
51. KEPERGUB NO 99 TH 2002 analisa AMDAL,UKL dan UPL DKI Jakarta.doc
52. KEPGUB NO 11 Th 2005 PELAKSANAAN MANAJEMEN LINGKUNGAN KAWASAN.doc
53. KEPGUB NO 189 TH 2002 UKL & UPL DKI Jakarta.doc
54. KEPGUB NO 30 Th 1999 izin buang limbah cair.pdf
55. KEPGUB NO 551 Th 2001 PENETAPAN BAKU MUTU UDARA.pdf
56. KEPGUB NO 57 TAHUN 2003 PETUNJUK PELAKSANAAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DI DKI JAKARTA.pdf
57. KEPGUB NO 670 TH 2000 PENETAPAN BAKU MUTU EMISI SUMBERTIDAK BERGERAK.pdf
58. KEPGUB NO 99 tahun 2002 PEDOMAN UPL Jakarta.pdf
59. NOMOR 75 Tn 2005 KAWASAN LARANGAN MEROKOK.doc
60. Perda No1 Th 2006 RETRIBUSI DAERAH.pdf
61. pergub 122 2005 pengelolaan limbah domestik.pdf
62. PERGUB NO 68 TH_2005 PEMBUATAN SUMUR RESAPAN.doc
63. Pergub NO 92 Th 2007 UJI EMISI DAN PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR.doc
64. Pergub No.170 Th 2007 PEDOMAN investigasi kebakaran.pdf
65. Pergub No.19 Tahun 2008 Tata Cara Perizinan Penggunaan Pesawat Instalasi,Mesin.pdf
66. Pergub NO.75 Th 2005 KAWASAN LARANGAN MEROKOK.doc
67. PERGUB_NO._37_TAHUN_2009_.pdf
68. PERGUB_NO._76_TAHUN_2009_.pdf
69. Binawas 84 Tahun 1998 FORMULIR LAPORAN lampiran 1.pdf
70. Binawas 84 Tahun 1998 FORMULIR LAPORAN.pdf
71. Kep Bapedal 01 Tahun 1995.pdf
72. Kep Bapedal 255 1996 Pengump Minyak pelumas bekas.pdf
73. Kep Bapedal No 09 Tahun 2000.pdf
74. Kep Dirjen No 45 DJPPK Pedoman Rope Access.pdf
75. APELL-EarthquakeRisk.pdf
76. API_RP_2201_Procedure_for_Welding_or_Hot_Tapping_on_Equipment_in_Service.pdf
77. Emergency respond 2008.pdf
78. Fire Resistance Rating.pdf
79. hazmatFormFumeHood.doc
80. hazmatFormInspect.doc
81. hazmatFormJust.doc
82. hazmatFormShowerInspect.doc
83. hoistingChecklistFloorOperated.doc
84. hoistingFormInspectMonth.doc
85. Hot_Work_Permit_Procedure.pdf
86. Milis Migas Indonesia 2006.pdf
87. NFPA 12A Halon 1301 Fire Extinguishing Systems.pdf
88. NFPA 55 Storage Compressed & Liquefied Gas.pdf
89. NFPA 59 (Utility LP Gas Plant) Code 2001 Edition.pdf
90. NFPA ERP GUIDE.pdf
91. Pipe Coating Inspection & Testing.pdf
92. UTSA Defensive Driving Training 081307.ppt
93. Sosialisasi Kepdirjen Binwasnaker Kep 113-DJPPK-IX-2006 - Amri AK.pdf
94. Analisa K3 tahun 2004.pdf
95. Asiadrill Standard Work Procedures English and Indonesian.pdf
96. MSDS bandingan ISO,OHSAS,ASTM.pdf
97. PEMELIHARAAN APD.doc
98. PEMELIHARAAN APD.pdf
99. prosedur gempa.doc
100. Scaffolding Guide.pdf
kalau butuh file tersebut... email ke gw aje
zoeafry@yahoo.com
zoeafry@gmail.com
zhuafri@torishima-guna.co.id
gempa,gempa,gempa.....!!!!
Sebelum terjadi gempa bumi
A. Kunci utama adalah
• Mengenali apa yang disebut gema bumi
• Korban umumnya disebabkan oleh keruntuhan bangunan, perabotan, kebakaran, longsor dan kepanikan.
• Pastikan bahwa struktur dan letak rumah anda dapat terhindar dari bahaya
B. Kenali lingkungan tempat anda bekerja dan tinggal
• Perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat, apabila terjadi gempabumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung.
• Belajar melakukan P3K.
• Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran
• Mencatat nomor telepon penting kedaruratan
C. Persiapan rutin pada tempat anda bekerja dan tinggal
• Perabotan diatur menempel pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi
• Menyimpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah, agar terhindar dari kebakaran.
• Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila sedang tidak digunakan.
D. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempa bumi adalah akibat kejatuhan material.
• Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
• Cek kestabilan benda yang tergantun gyang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi (misalnya: lampu dll).
E. Alat yang harus ada di tempat
• Kotak P3K senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen, air.
Sesaat terjadi gempa bumi
Jika anda berada dalam ruangan
• Lindungi kepala dan badan anda dari reruntuhan bangunan (dengan bersembunyi dibawah meja dll).
• Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan goncangan.
• Lari keluar apabila masih dapat dilakukan.
Jika berada di luar bangunan atau area terbuka
• Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar anda (seperti gedung, tiang listrik, pohon dll).
• Perhatikan tempat anda berpijak hindari apabila terjadi rekahan tanah.
Jika sedang mengendarai mobil
• Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi rekahan tanah atau kebakaran.
• Keluar dari mobil dan berlindung di sampingnya.
Jika anda tinggal atau berada di pantai
• Jauhi pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari gelombang tsunami
Jika anda tinggal atau berada di daerah pegunungan
• Hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Sesudah terjadi gempa bumi
1. Jika anda berada dalam bangunan
• Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib.
• Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.
• Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K.
• Telpon/minta pertolongan apabila terjadi luka parah pada anda atau sekitar anda.
2. Periksa lingkunan sekitar anda
• Periksa apabila terjadi kebakaran.
• Periksa apabila terjadi arus pendek.
• Periksa aliran dan pipa air.
• Periksa segala hal yang dapat membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll).
3. Jangan masuk ke bangunan yang sudah terjadi gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan
4. Jangan mendekati bangunan yang sudah rusak terkena gempa, karena kemungkinan sewaktu – waktu dapat runtuh akibat gempa susulan.
5. Menyimak informasi mengenai gempa susulan dari media cetak maupun media elektronik
6. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait unutk mengetahui beberapa besar kerusakan yang terjadi
7.Jangan panik dan jangan lupa selalu berdo’a kepada tuhan YME demi kemanan dan kesalamatan kita semua.
Modified Mercally Intensity (MMI)
1. Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
2. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda benda ringan yang digantung bergoyang.
3. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
4. Pada siang hari dirasakan oleh banyak orang dalam rumah, diluar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
5. Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
6. Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kenayakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
7. Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Dapat terasa oleh orang yang naik kendaraan.
8. kerusakan ringan pada bagunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapatr lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
9. kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-ranga rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
10. bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah, rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam
11. bangunan-bangunan hanya yang sedikit tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah, pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali
12. hancur sama sekali. Gelombang tampak pada permukaan tanah, pemandangan menjadi helap, benda-benda termlempar.
Modified Mercally Intensity
Magnitudo :
Skala kekuatan gempa pada sumbernya yang mencerminkan besarnya energi yang dikeluarkan akibat gempa bumi dalam skala Richter.
Intensitas :
Skala yang dibuat berdasarkan dampak yang dialami oleh segala sesuatu di atas permukaan bumi. Biasanya dinyatakan dalam MMI (I-XII Skala)
Nomor-nomor telepon penting
• BMG pusat informasi gempa (021) 65867045
• SMS gempa, ketik: GA 2303
• BASARNAS (021) 3521111
• BAKORNAS PB (021) 3458400
• PMI (021) 7992325 ext 402
PETIR DAN CARA BERLINDUNG
Satu sambaran petir dapat membawa 125.000.000 volt listrik. Lebih dari 1000 orang terluka oleh sambaran petir di AS setiap tahunnya. Berikut adalah safety tips saat melihat petir:
Mencari Perlindungan
– Untuk setiap 5 detik hitungan, petir bergerak sejauh satu mil,
– Lokasi teraman selama terjadi petir adalah bangunan tertutup,
– Jika berada di luar ruangan, cari perlindungan selokan, gua, atau ngarai,
– Jika berada di daerah pepohonan cari perlindungan di daerah dengan pohon-pohon yang pendek dan berjongkok jauh dari batang pohon,
– Jauhi apapun yang tinggi, seperti atap bangunan, scaffolding, tangga, ladders, utility poles, dll.
– Jangan pernah menggunakan benda logam di luar ruangan, seperti tongkat golf, dll.
Tetap Berada di Dalam Mobil
– Jika sedang berkendaraan dengan mobil dan tidak ada tempat perlindungan di luar, jangan keluar,
– Tempat teraman ke dua selama terjadi petir adalah berada di dalam mobil, truk, traktor, dll. yang tertutup secara keseluruhan,
– Yakinkan semua pintu dan jendela tertutup,
– Jangan sentuh semua bagian logam dari kendaraan,
– Berhenti dan parkir kendaraan (Cahaya petir yang menyambar kendaraan dapat menyebabkan rasa kaget dan menyebabkan kebutaan sementara sehingga menyebabkan kecelakaan),
– Jangan menggunakan radio atau telepon seluler selama badai petir.
Serangan Petir
– Jika merasakan geli di kulit atau rambut Anda berdiri, itu berarti serangan petir akan terjadi, segera cari perlindungan,
– Merunduk serendah mungkin ke tanah, tetapi JANGAN TENGKURAP,
– Membungkuk dengan rapat dengan kedua kaki rapat, tangan di atas kepala, dan kepala merunduk,
– Jika seseorang pingsan akibat disambar petir, lakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) dan bantuan pernapasan dengan segera,
– Tidak akan membahayakan dalam menolong orang yang tersambar petir, tidak ada sisa listrik di tubuhnya.
Debu2 yang beterbangan di jalan bisa terjadi akibat sedang ada proyek pembongkaran atau pembangunan jalan, atau proyek2 lain yang berhubungan dengan tanah atau karang.
Hati2 terkena Silicosis, Gan.
Apa itu silicosis?
Silicosis adalah penyakit melemahnya fungsi paru-paru, pembengkakan, atau kerusakan paru-paru.
Apa itu Silica?
– Kristal silica adalah komponen dasar dari tanah, pasir, granit, dan kebanyakan jenis karang.
– Silica juga digunakan sebagai campuran bahan peledak.
– Adanya pembongkaran menyebabkan debu kristal silica menjadi mudah terhirup.
– Masalah kesehatan akibat silica dapat timbul 15 tahun setelah terpapar.
Mencegah Silicosis
– Gunakan exhaust ventilation di ruangan, atau alat pelindung jika berada jika berada di lokasi berdebu.
– Gunakan selang air untuk menghilangkan debu.
– Gunakan penghisap debu yang memiliki filter yang mampu menyaring debu-debu halus.
– JANGAN pernah menggunakan udara bertekanan untuk membersihkan debu.
– Daripada menghapusnya dengan lap kering, hilangkan debu menggunakan lap basah atau menggunakan compound atau semacam lilin mainan anak2.
– Gunakan campuran bahan peledak yang tidak mengandung kristal silica.
– Saat memotong beton atau batu gunakan gergaji yang mempunyai sistem penyiram air ke mata gergajinya untuk meredam debu agar tidak terbang.
– Saat mengebor karang atau tembok, gunakan air saat mengebor untuk mengurangi jumlah debu yang berhamburan.
– Gunakan alat penyaring pernapasan (respirator) atau alat pelindung diri yang dapat melindungi dari silica.
– Jangan makan, minum, atau merokok di dekat debu silica.
– Selalu mencuci tangan dan wajah setelah keluar dari daerah berdebu.
– Ikuti pelatihan tentang pengaruh kesehatan dan tindakan pencegahan untuk mengurangi paparan debu silica.